Europe in Motion


Event pemutaran film eropa atau yang lebih sering dikenal dengan nama Europe on Screen mampir ke Semarang. Diputer pas tanggal 24-25 November 2010. Asli, saya bener-bener nunggu event ini. Tahun lalu saya bertahan di empat film dari total enam film yang diputar. Sayang, tahun ini, dengan mengangkat tema besar "Europe in Motion" saya hanya kebagian satu film saja. T.T

Permasalahanya adalah penyelenggaraan kali ini ngga di Undip, dan, hari rebo nya (24/11) harus kepentok sama jadwal kuliah strategi kreatif yang saya pikir ada presentasi ternyata ga jadi. Tau gitu ngabur ke Unnes buat nonton EoS deh.

Baru deh hari Kamis nya bisa nonton. Sayangnya pas mau ngejar film pertama yang judulnya Bödäla – Dance The Rhythm uda ngga kekejar. Yauda deh akhirnya nonton film yang kedua berjudul Pokoj V Dusi dari Slovakia. Ceritanya standar sih, tentang seorang yang baru pulang dari penjara setelah 5 tahun menjalani hukuman, mendapati istrinya di rumah dan sudah memiliki anak, padahal sejatinya lelaki ini memiliki penyakit kelamin yang menyebabkan dirinya ngga bisa punya anak.

Kontan lelaki ini menanyakan siapa sebenarnya ayah dari anak tersebut *seriously, yang jadi anaknya unyu banget* Problematika yang dihadapi lelaki tokoh utama tidak hanya permasalahan tersbut, tapi juga dirinya yang terjerat utang. Yah, biasalah lika-liku kehidupan. Sebenarnya film ini settingnya cukup menarik. Ada nuansa alam-alam nya gitu, tapi endingnya dari film ini nggantung banget deh.

Kalo kata mas nya yang dari Widya Mitra (maaf mas, saya ngga tau namanya, temennya mas dimas yang jadi starring partner saya nonton EoS) bilang kalo film yang bagus adalah film setelah film Pokoj V Dusi ini. Huaaaaa, pengen banget nonton, tapi pemutarannya baru jam 19.00. Haaaah, andaikan pemutarannya masih di Undip Pleburan kaya tahun lalu, pasti nonton deh saya. Lha ini, nontonnya di gunung sekaran. Absen dulu laah yaww.



p.s blog saya baru saja merayakan hari jadinya yang ke empat tahun tanggal 16 November lalu lhooo. Belom sempet posting ulang tahunnya si blog uda kesusul posting yang lain. Gpp sih. hehe.

See you. ^^

Butterfly [part2]


Kita tidak akan menyadari bahwa kematian begitu dekatnya, sampai itu terjadi pada orang terdekat kita. Kalian boleh tidak setuju, tapi itulah yang terjadi sama saya.

Seorang sahabat, adik, teammate, atau apalah sebutannya, kamu mendadak hilang di antara saya, diantara kami, yang selalu bersama kamu selama 7 bulan terakhir. Saya tahu kamu punya penyakit, yang tidak saya tahu adalah bahwa penyakit itu menyakiti kamu terlalu jauh. Padahal, kalo saya lihat kamu, kamu selalu aktif, ceria, bersemangat dan hobi sekali bercerita di twitter.

Pertama kali dulu kita team building, saya ga pernah menyangka kalo kita akan satu tim lagi. Dan di tim yang kedua itu, Tuhan ingin memeluk kamu sebelum kita menyelesaikan tugas kita.

Hari itu, hari Kamis. Saya harus berlari-lari gara-gara telat. Baru juga duduk, salah seorang teman baik saya menelpon saya yang baru saja duduk dengan napas terengah-engah. Terpaksa saya reject telponnya gara-gara dosen melihat saya. Baru selesai mereject telpon, 2 orang kawan kita menelpon saya lagi. Entah kenapa saat itu saya jadi mulai merasa "ada apa?" Kenapa banyak yang menelpon saya pagi-pagi. Dan, saat saya meng-sms rekan satu tim kita itu, berita tak mengenakkan itu terkirim.

Kalo kamu tanya perasaan saya waktu adalah saya tidak percaya. Benar-benar tidak percaya. Kamu, baru saja saya kunjungi di rumah sakit, tidak terlalu sehat memang, tapi juga tidak terlihat sakit *atau kamu berusaha menahan sakitnya?* Sampai saya diyakinkan dan menyambangi rumahmu, saya baru bisa menerima, kamu uda ga ada.

Dan hari ini, tepat 2 bulan. Tapi saya selalu merasa kalo kamu ada di tengah-tengah kita. Apalagi kalo liet foto-foto yang habis saya cetak itu. Banyak kenangan yang tercetak. mau itu kenangan seneng-senengnya kita, bahkan sampe kenangan yang rancu itu ada semua. Saya tahu, saya tidak boleh sedih, saya hanya merasa beruntung pernah kenal sama kamu. Dan video yang saya buat ini, jujur, ga kuat pas bikinnya. Kalo ngga mau di puter pas MBC, saya ga bakalan mau bikin. Kalau kamu mau tahu, harus Ridwan yang nge-convert video ini. Kamu pasti tahu alasannya.

Dan kedatangan kupu-kupu pas closing itu, saya tahu kamu datang. Saya yakin itu. Dan beberapa diantara kita pun menyadari hal tersebut.

Dear Erry Rizkianto Rendi Saputro, bobo yang tenang yaa di surga sana. Kita semua sayang Erry :)