"Like This" Untuk Hendri Mulyadi


Siapa kemarin Rabu yang liet pertandingan timnas Indonesia vs Oman ?
Well, saya mengaku ngga nonton. Padahal, dari pagi uda wanti-wanti mw nonton. Tapi apa daya, kalo uda di depan komputer, bawaannya uda lupa sama tv. haha. .
Ternyat, pas malam hari, saat saya rehat sejenak, nonton metro tv, eh, ada berita ada supporter Indonesia masuk lapangan saat pertandingan memasuki injury time.

Namanya Hendri Mulyadi, pemuda berusia 20 tahun bisa masuk ke area lapangan dengan meloncati pagar pembatas. Dan, uniknya, dia masuk lapangan terus mengocek bola. Seolah-olah dia jadi pemain ke dua belas dari pasukan merah putih. Kiper Oman ternyata juga siap siaga meskipun Hendri hanyalah 'penyusup' saja. Sayang, usaha Hendri ini membuahkan gol bagi timnas. Dan, timnas terpaksa harus mengakui keunggulan Oman 1-2 yang berarti menghentikan langkah Indonesia untuk berada di putara final Piala Asia.

Jujur, saya merasa terhibur dengan aksi Hendri ini. Meskipun saya hanya menyaksikan cuplikan beritanya saja dari tv. Coba kalo saya beneran liat pertandingannya, perut saya pasti terpingkal-pingkal saking gelinya.

Aksi Hendri ini ternyata membuat dia menjadi famous seperti sekarang ini. Meskipun dia mengatakan bahwa tindakannya bukan menjadi terkenal. Simak pernyataan Hendri berikut yang diulas di beberapa media:
"Bukan motivasi saya menerobos ke lapangan, tetapi karena saya sangat kecewa dengan penampilan tim nasional. Enggak tahu kenapa saya bisa melakukan itu. Mungkin masyarakat Indonesia juga kecewa, Indonesia kok enggak pernah menang. Mungkin saya saja yang berani berbuat nekat seperti itu,"

Nah, kecewa, itu kata yang digunakan Hendri sebagai alasan mengapa ia bisa berbuat nekat seperti itu. Di beberapa artikel terkait yang saya baca, ada yang menyebutkan bahwa petugas keamanan yang berada di sekitar tidak merespon tindakan Hendri ini. Baru, setelah wasit kedua yang berasal dari China menyadari ada penyusup di belakangnya, petugas baru tanggap.

Berbicara tentang rasa kecewa terhadap timnas pun juga mendera saya. Saya juga seorang penggemar sepak bola. Dulu, saya selalu senang melihat permainan tim merah-putih di kancah internasional. Masih inget cerita tentang Indonesia yang 'bisa' menang melawan Singapura pas piala Tiger dulu ?
Kekuatan Indonesia saat itu di atas kertas jauh berada di bawah Singapura. Tapi toh bisa masuk final. Meskipun akhirnya kalah di final. Tapi saat itu saya bangga. Bangga karena para pemainnya bisa menampilkan permainan yang elok dan menawan. Semangat dan daya juangnya terasa tidak pernah habis. Dan, ketika kalah, mereka kalah terhormat !

Bandingkan dengan kondisi sekarang. Timnas rasanya bermain ala kadarnya saja. Ngga heran kalo kemudian banyak yang ngedukung tindakan Hendri, Rabu lalu. Tindakan Hendri itu juga seharusnya menyadarkan pengurus PSSI bahwa ada yang ngga beres dengan kepengurusan mereka. Orang dari ketua umumnya aja udah ga beres. Gimana mau mendidik anggotanya buat jadi beres juga ?

Wahai bapak-bapak yang duduk di kursi pengurus, tolong dunk denger keluhan kami. Sepak bola bukan cuma milik bapak-bapak, tapi sudah milik seluruh warga Indonesia. Kalo memang banyak kebijakan yang ngga sesuai ya diganti dunk. Masak iya, masih mau nerusin kebijakan setiap klub ada 5 pemain asing. Apa untungnya buat timnas coba ? ok, pemain asing 'mungkin' punya skill yang lebih, tapi bukan berarti pemain asing sama dengan banyak pemain lokal yang kemampuanmya terlatih. Dengan latihan yang keras dan kompetisi yang sehat pun mereka mampu kok bersaing dengan pemain asing. Tinggal gimana para stakeholdernya memoles mereka.

Para stakeholder di Inggris saja uda pada nyadar kalo mereka merasa 'terjajah' dengan banyaknya pemain asing yang berlaga di Liga Inggris. Masak iya Indonesia mau digituin terus ?
Please, dehhh. . . . . . .

Makanya, begitu ada kejadian kaya gini, saya bener-bener appreciate buat Hendri. Ada juga orang yang rela 'mengorbankan' dirinya buat diringkus petugas, dilempari botol air mineral. tapi, melakukan tindakan real buat menyatakan kekecewaannya. Hendri, terima kasih !


source foto : www.kompas.com
3 Responses
  1. ririn Says:

    huahahaha.. gila.. wui, iya aku juga kelewat tuh indonesia vs oman,huhu..

    cuma ada satu masalah,pid: uang
    orang pemain kita aja blum pada digaji. mo main bagus gimana.. yang ada juga lagi nggiring bola, mikir, ntar anaknya makan pake duit apa,hehehe..


  2. Edo Belva Says:

    hahaha, keren yah mbak mas itunya (aku lupa namanya,)...berani maju dan menunjukan diri pada dunia, hhe


  3. aphied Says:

    @ ririn :
    alokasi dana bwt pemain timnas byk kalee, cm gtw jg c kl d 'mkn' pengurusnya. haha. .

    @ edo :
    iya, nmnya hendri dek. hhee.
    pelatihnya oman aj jg saluuut. haha. .