Wajib baca
Sepuluh november, hari wajib bagi bangsa Indonesia untuk merayakan apa yang namanya hari pahlawan. Hari dimana anak bangsa 'disuruh' mengingat perjuangan para pahlawan. Maaf, bukannya bersikap skeptis ato gimana. Tapi, yang pasti, hari pahlawan sekarang ini seringnya hanya menjadi seremoni saja. Tapi, tidak dihayati bagaimana tindakan para pahlawan-pahlawan itu. Dulu para pahlawan rela mengorbakan apa saja demi cita-cita seluruh bangsa Indonesia, kemerdekaan. Termasuk nyawa. Tapi, sekarang tidak. Untuk mengatakan kebenaran saja orang-orang takut.
Aku pikir apa gunanya upacara peringatan 10 November jika yang terjadi adalah kita tidak mampu menghayati dan mengamalkan perjuangan para pahlawan terdahulu. Memang jaman telah berubah. Dan anak bangsa sekarang tidak perlu lagi mengangkat senjata untuk berjuang. Lantas apa yang harus dilakukan para pemuda-pemudi Indonesia untuk meneruskan perjuangan? Dengan belajar menjadi tentara dan belajar menembakkah?
Tentu saja tidak. Menurut aku yang perlu dilakukan sekarang ini adalah dengan membaca. ya, cukup membaca. Mudah bukan? Ngga perlu lah mengembar-gemborkan wajib militer, gembar-gemborkan saja wajib baca. Karena apa, karena dengan membaca banyak mata rantai yang dapat terjalin darisana. Mulai dari kita mengenal siapa saya pahlawan kita dan menganal bagaimana perjuangan kita. Dan, mungkin kita bisa memahami bagaimana cara mereka berpikir dan menyusun strategi dalam berperang.
Upaya lainnya adalah tentu saja dengan menulis. Bukanlah menulis berkorelasi erat dengan membaca?Dengan menulis kita bisa menyalurkan apa yang ada dipikiran kita. Entah itu berwujud puisi, cerpen, atopun yang berwujud opini tentang lingkungan sekitar kita pun boleh kita tuliskan. Bahkan untuk mengkritik orang lain, dengan tulisan pun jadi.
Jadi, hendaknya hari pahlawan ini kita jadikan titik balik buat para remaja Indonesia untuk bersatu dan mengamalkan apa yang namanya perjuangan. Berjuang untuk maju. Berjuang untuk berprestasi dunia. Berjuang dengan nama bangsa Indonesia. Bersatu untuk membuat sejarah. Sejarah yang nantinya akan diteruskan oleh anak-anak Indonesia. Mungkin tidak dengan senapan, tetapi dengan buku dan pena. Mari kita baca keadaan dan kita tuliskan dalam lembar sejarah kita bahwa anak Indonesia bisa berprestasi..
cHaLam__apHi3d
Aku pikir apa gunanya upacara peringatan 10 November jika yang terjadi adalah kita tidak mampu menghayati dan mengamalkan perjuangan para pahlawan terdahulu. Memang jaman telah berubah. Dan anak bangsa sekarang tidak perlu lagi mengangkat senjata untuk berjuang. Lantas apa yang harus dilakukan para pemuda-pemudi Indonesia untuk meneruskan perjuangan? Dengan belajar menjadi tentara dan belajar menembakkah?
Tentu saja tidak. Menurut aku yang perlu dilakukan sekarang ini adalah dengan membaca. ya, cukup membaca. Mudah bukan? Ngga perlu lah mengembar-gemborkan wajib militer, gembar-gemborkan saja wajib baca. Karena apa, karena dengan membaca banyak mata rantai yang dapat terjalin darisana. Mulai dari kita mengenal siapa saya pahlawan kita dan menganal bagaimana perjuangan kita. Dan, mungkin kita bisa memahami bagaimana cara mereka berpikir dan menyusun strategi dalam berperang.
Upaya lainnya adalah tentu saja dengan menulis. Bukanlah menulis berkorelasi erat dengan membaca?Dengan menulis kita bisa menyalurkan apa yang ada dipikiran kita. Entah itu berwujud puisi, cerpen, atopun yang berwujud opini tentang lingkungan sekitar kita pun boleh kita tuliskan. Bahkan untuk mengkritik orang lain, dengan tulisan pun jadi.
Jadi, hendaknya hari pahlawan ini kita jadikan titik balik buat para remaja Indonesia untuk bersatu dan mengamalkan apa yang namanya perjuangan. Berjuang untuk maju. Berjuang untuk berprestasi dunia. Berjuang dengan nama bangsa Indonesia. Bersatu untuk membuat sejarah. Sejarah yang nantinya akan diteruskan oleh anak-anak Indonesia. Mungkin tidak dengan senapan, tetapi dengan buku dan pena. Mari kita baca keadaan dan kita tuliskan dalam lembar sejarah kita bahwa anak Indonesia bisa berprestasi..
cHaLam__apHi3d
Post a Comment